Related opinion : Pembakaran Gereja
Syalom! Salam! Damai!
Saya ingin menanggapi tulisan mengenai pembakaran gereja.
Mohon dibaca dengan teliti agar tidak timbul salah paham.
Menurut saya, tulisan tersebut dapat menimbulkan image negatif mengenai
ajaran Islam. Mengapa? Sebab, terlihat jelas bukan, bahwa yang membakar
itu memakai atribut-atribut Islam, sehingga orang bisa langsung
mengkonotasikan apa yang dilakukan oleh mereka dengan AJARAN AGAMANYA.
Padahal, sekali lagi saya ingatkan. Apa yang diperbuat penganut suatu
agama BELUM TENTU MENCERMINKAN AJARANNYA. Apabila ada orang Islam yang
mencuri apakah lalu kita katakan bahwa dalam ajaran Islam mengajarkan
untuk mencuri???
Oke, saya lanjutkan. Tapi kenyataannya yang terjadi sekarang, semua
pihak saling tuding dan menyalahkan. Kira kira dapat dirumuskan begini.
Yang memerkosa dan menjarah adalah beberapa Pribumi. Maka kesimpulannya,
semua Pribumi adalah pencuri dan penjarah. Atau sebaliknya, Eddy Tanzil
koruptor. Maka kesimpulannya, semua Cina itu koruptor. Itu kenyataannya,
pengkonotasian tersebut memang ADA. Namun apakah kenyataannya sesuai
dengan konotasi tersebut? Kan tidak.
Begitulah, orang mencerna informasi belum tentu dia bisa memfilternya
menjadi -kenyataan-, karena, menurut psikologi modern, kasarnya orang
itu hanya ingin mendengar apa yang ingin dia dengar, dan hanya melihat
apa yang ingin dia lihat. Begitu juga tulisan mengenai pembakaran
gereja, bisa-bisa timbul image bahwa pembakaran gereja adalah ajaran
Islam! Atau orang akan berkata :' Tuh kan, memang Islam itu Biadab!'
Padahal yang salah bukan Islamnya tapi orang yang mengaku Islam, namun
melakukan pembakaran gereja (yang tidak pernah diajarkan Islam) Itu yang
gawat, pengkonotasian dan penggeneralisasian -yang memang sudah menjadi
tabiat natural manusia- bisa menimbulkan SALAH PAHAM yang
berkepanjangan.
Maka untuk itu, saya rasa perlu diberi sedikit sudut pandang dari
kacamata lain, mengenai perbuatan pembakaran gereja, yaitu dari sudut
pandang Islam sendiri.
Bukan maksud saya membela orang orang yang membakar gereja itu. JUSTRU
SAYA SEBAGAI UMAT ISLAM SANGAT MENCELANYA! Apabila orang yang mengaku
Islam benar benar membaca Kitab Suci dan menjalankan agamanya sesuai
dengan Qur-an dan Hadis, tidak akan dia membakar tempat agama lain,
tidak akan dia memerkosa, tidak akan ia membenci penganut agama lain.
Ajaran Islam mengajarkan antara lain:
Untuk mentoleransi agama lain, tidak memaksakan agama Islam, hidup
berdampingan. Hal ini jelas jelas tercantum dalam Qur'an yaitu salah
satunya "Bagimu agamamu dan bagiku agamaku". Nabi Muhammad sendiri
sebagai panutan orang Islam, tidak pernah Beliau membakar sinagog dan
gereja. Beliau malah mengajarkan untuk menghormati penganut agama lain.
Jadi dalam poin ini saya terangkan, bahwa orang yang mengaku Islam namun
tidak toleran, memaksakan agama, menghina agama lain, menghalangi orang
lain beribadah, itu tidak menjalankan ajaran dari Allah dan Nabi
Muhammad.
Islam malahan mengajarkan untuk membela kebebasan beragama, agama
apapun itu. Jadi misalnya, di suatu tempat, orang Kristen misalnya,
ditindas tidak boleh menjalankan ibadahnya. Wah, orang Islam harus
membela hak orang Kristen tersebut, meskipun misalnya, sang penindas
Kristen itu adalah Islam.
Dan banyak lagi kesalah-pahaman yang umum mengenai Islam seperti :
Islam mengajarkan untuk menindas hak Wanita, Islam itu terorisme.. dan
lain lain. Padahal, lihat Qur-an dulu. Di sana inti ajaran Islam
berlandas.
Yah, memang, anda mungkin akan berkata," Ah Teori!" Tapi memang itu-lah
ajaran Islam. Lalu apa yang terjadi di Indonesia? Wah.. banyak hal,
terlalu rumit. Apakah orang yang di KTP-nya tertulis beragama Islam,
lalu ia menjalankan ajaran agamanya dengan benar? Saya tidak tahu.
Apakah mereka membaca Qur-an? Saya tidak tahu. Tapi yang saya pasti
tahu, di Qur-an tidak tertulis satu kalimat pun yang menyuruh membakar
gereja, memerkosa, membenci Cina... Malah Nabi Muhammad menyuruh umatnya
untuk menuntut ilmu 'hingga ke negeri Cina' dalam artian tuntutlah ilmu
setinggi-tingginya. Malah di Qur-an tertulis untuk hidup berdampingan
antar suku, agama, ras, tertulis di Qur-an bahwa Allah menciptakan
manusia bersuku dan berbangsa agar saling mengenal dan hidup
berdampingan.
Saya pun dengar dari Message Board Indo Chaos, bahwa banyak "ulama" dan
"guru agama Islam" yang mengajarkan untuk membenci Cina, mengajarkan
membenci agama lain. Langsung saja, saya bilang, mereka tidak
mengajarkan ajaran Islam. Titik. Kalau saya ketemu dengan "ulama" itu,
saya akan suruh dia tunjukkan di Qur'an, di sebelah mana ajaran
benci-membenci itu ada? Saya yakin dia tidak bisa, karena memang tidak
ada.
Lalu banyak juga orang berkata, "Ayo, bilang sama pemuka agama Islam di
Indonesia untuk mengajarkan Islam yang benar, seperti yang kamu
bilang!". Ingin sekali! Namun tidak sesederhana itu bukan,
kenyataannya??? Apabila suatu saat saya bertemu dengan salah satu pemuka
agama Islam, saya akan katakan itu, saya ingin diskusikan itu dengan
dia. Tapi hal tersebut belum terjadi. Untuk itu, ACTION yang saya coba
buat, saya coba cerminkan dalam keseharian saya dan saya coba bagikan
pengalaman saya dengan orang orang di sekitar saya.
Saya punya teman berbagai suku dan agama, mungkin karena saya kuliah di
Universitas Swasta, bukan dari Universitas Negeri. Dan dalam melewati
krisis ini kami semua tolong menolong agar bisa survive.
Intinya sih, jangan sampai pengkonotasian itu membutakan diri anda.
Tidak perlu menggeneralisasi karena tidak akan membawa sampai ke titik
temu, tidak akan membawa hidup kita rukun...
Saya harap tulisan ini bisa dimuat di website anda, untuk memberikan
sudut pandang lain saja. Agar orang bisa memfilter, menyeleksi, segala
informasi dari segala sudut pandang dan menilai, lalu kita pikirkan
action apa yang akan kita perbuat bersama.
Oh ya, saya juga ingin mengkritik sedikit, sayang sekali webpage anda
tidak se-interaktiv webpage Indo-Chaos, sehingga informasi yang ada di
webpage anda hanya untuk dibaca tapi kita tidak bisa langsung
berkomunikasi dengan pembaca webpage yang lain, mislanya. Mungkin dengan
adanya GuestBook dan Message Board, bisa terjalin iklim diskusi sehat
dan kepala dingin, atau anda lebih banyak mendapat informasi dari para
pengunjung website sendiri. Mudah mudahan kritik ini dapat diterima
dengan hati terbuka...
> 1.Sebagian dari mereka mengenakan kain sarung (ada yang dikalungkan
> /diikatkan dipinggang); memakai tutup kepala warna putih, juga ada
> yang mengalungkan alas sholat/sajadah dan ada yang memakainya
> sebagai penutup kepala.
Untuk apa, ya, orang mau rusuh bawa-bawa sajadah? Sori, bukan maksudnya
menolak informasi ini, tapi mempertanyakan saja. Mungkin saja, habis
membakar lalu mereka pergi sembahyang bersama? Atau mungkin itu hanya
orang yang untuk menimbulkan image tertentu, maka mereka mengenakan
atribut Islami? Informasi ini silakan diterima oleh para pembaca, namun
juga difilter lagi. Saya pribadi, percaya saja akan adanya orang orang
beratribut seperti itu, namun tujuannya apa, saya tidak tahu.
> 3.Sesampai di depan gereja, seseorang diantara mereka berteriak :
> "Ini tempat kafir ! Mari Bakar tempat ini". Kemudian dijawab oleh
> yang lain : "Setuju ! Bunuh orang-orang Kafir ! Bakar tempat ini".
Wah, Ajaran agama mana yah ini???
> 4.Kemudian mereka melompat pagar halaman dan juga membuka paksa
> pintu gerbang yang terkunci, sambil meneriakkan "Allahu Akbar,
> Allahu Akbar".
> 5.Sambil terus meneriakkan "Allahu Akbar" berulang kali, mereka
> merusak Gedung Gereja dan Pastoran dengan melemparkan batu yang
> sudah mereka siapkan sebelumnya. Beberapa lampu penerangan bagian
> luar gereja juga dipecahkan.
Saya merasa terhina akan ucapan mereka yang menyebut Tuhan Saya sambil
berbuat sesuatu YANG MELANGGAR AJARAN TUHAN SAYA. (Kalau misalnya saya
disuruh mengambil sikap saat itu saya akan bela GEREJA). Mereka
melecehkan Tuhan saya. Saya mengutuk tindakan mereka, juga tindakan
pemerkosa yang mengatasnamakan Tuhan saya. Untuk pembaca, pembakaran
gereja dan pemerkosaan tidak tertulis di Qur'an pegangan umat Islam.
Silakan cari, tidak akan ada. Jadi mohon jangan dilihat ini sebagai
ajaran Islam, tapi perbuatan orang yang mengaku Islam namun tidak
menjalankan ajaran agama yang diakuinya itu.
> 6.Disamping memecahkan kaca-kaca Gereja dengan batu, mereka juga
> merusak pintu utama, kemudian beberapa orang masuk ke dalam gereja
> dan merusak kotak sumbangan.
Jelas, mereka bukan orang orang miskin kelaparan. Buktinya uang kolekte
dibiarkan saja. Pembakaran dan kerusuhan ini well organized, entah untuk
apa tujuannya..
> 8.Sebagian diantara perusuh tidak memasuki pastoran. Di halaman
> belakang mereka menggulingkan sepeda motor umat (saat itu ibu-ibu
> WKRI sedang melakukan kegiatan di gereja dan pastoran). Ibu-ibu
> tersebut mengalami ketakutan dan depresi sampai sekarang.
My sympathy for them. May God help those women. Kalau ada yang bisa saya
bantu, silakan email di lutju@hehe.com
> 9.Salah satu pelaku perusakan ada yang terluka pada bagian
> tangannya. Orang tersebut kemudian dijemput oleh anggota kelompok
> yang sebelumnya sudah siap dengan sepeda motor.
Seemed like a very well organized action..
Saya pun di Bandung kemarin ini (27 Juli) mengalami ketakutan atas rumor
yang beredar yaitu pemerkosaan dan pelecehan seksual. Bahkan tempat kos
di sekitar tempat saya kuliah, pun , kabarnya diberi tanda cat yang sama
seperti di Solo. Lalu para mahasiswa pria mengantisipasi dengan
melakukan ronda dengan masyarakat sekitar, dan mahasiswa wanita yang
kos, semua disuruh pulang kampung atau diungsikan ke rumah teman yang
berada di Bandung.
Beberapa teman saya sudah menyiapkan untuk pindah ke luar neger. Saya
tidak menyalahkan mereka. Merka merasa terancam, tidak lah salah untuk
mencari perlindungan di tempat aman. Menurut saya, anggapan sementara
orang bahwa kabur ke luar negeri itu tidak nasionalis, adalah bull shit.
Saya pun kalau merasa terancam d Indonesia, dan kalau punya uang, untuk
apa saya berdiam di sini, lebih baik di luar negeri saja..
Sekali lagi saya mohon tulisan saya dimuat di homepage anda, agar para
pembaca mendapat sudut pandang lain, untuk membuka pandangan yang ada
dan untuk memberi alternatif image. Saya harap kita semua, tidak peduli
ras, suku, agama, kerja bahu membahu membangun negara yang hancur ini.
Silakan email di lutju@hehe.com
Stop racism and discrimination, all over the world! Plurality and
diversity, are gifts from God Almighty!